Layanan Tiket Pesawat Murah, Booking dan Cetak Sendiri Tiketnya

CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Senin, 05 November 2012

Hebat .... Kakek Ini Tangkap 19 Ular Sanca di Kali Cipinang

Warga sekitar Kali Cipinang, RT 09 RW 04, Makasar, Jakarta Timur, Senin (5/11/2012), digegerkan oleh penemuan 19 ekor ular Sanca. Kini, ular-ular yang diperkirakan baru menetas tersebut menjadi tontonan warga.


 
Warga sekitar Kali Cipinang, RT 09 RW 04, Makasar, Jakarta Timur, digegerkan oleh penemuan 19 ular sanca. Kini, ular-ular yang diperkirakan baru menetas tersebut menjadi tontonan warga.
Ke-19 ular sanca berukuran kecil itu ditemukan oleh Sadan (67) secara tidak sengaja pada Sabtu malam dan Minggu malam.
"Sebenarnya saya lagi mau nangkap burung, terus ketemu ular di satu lubang, akhirnya ditangkap. Yang malam Minggu dapat dua belas ekor, malam Senin-nya dapat tujuh ekor, jadi total sembilan belas ular," ujar kakek beberapa cucu itu kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Senin (5/11/2012) pagi.
Menurut ayah enam anak tersebut, tepi Kali Cipinang yang membatasi landasan Bandara Halim Perdanakusuma dengan permukiman warga tersebut memang menjadi habitat ular sanca. Namun, beberapa waktu terakhir, keberadaan ular tersebut kian meresahkan warga.
"Induknya sih sering nampakin diri, cuma nggak ketangkep-ketangkep. Masalahnya ayam warga banyak yang hilang, kalau tikus (yang dimakan) kan bagus. Nah, masalahnya ayam," kata pria asal Pandeglang, Banten, tersebut.
Selama tinggal di tepi Kali Cipinang, Sadan mengaku telah tiga kali menangkap ular di tempat yang sama. Pertama tahun 1997, dia menangkap seekor ular sanca kembang. Kedua tahun 2011, dia berhasil menangkap dua ular sanca jenis yang sama. Ketiga, 19 ekor ular sanca yang ditangkapnya pada Sabtu dan Minggu lalu. Namun, kata Sadan, ular hasil temuannya yang pertama hilang. Sementara itu, satu dari dua ular sanca pada penangkapan kedua mati, sedangkan seekor lainnya hilang.
Kini, kesembilan belas ular sanca sebesar dua jari dan memiliki panjang selengan orang dewasa tersebut dimasukkan ke dalam akuarium kaca berukuran sedang. Belasan ular yang berwarna abu-abu dengan corak hitam dan putih tersebut menjadi tontonan warga sekitar. Hingga saat ini, Sadan masih berpikir untuk memelihara sendiri belasan ular yang tidak memiliki bisa tersebut. Untuk pakan sementara, Sadan memberikan ular yang mematikan musuh dengan cara melilit tubuh korbannya itu dengan binatang jangkrik.

Sumber : kompas.com


Tidak ada komentar: