Layanan Tiket Pesawat Murah, Booking dan Cetak Sendiri Tiketnya

CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Senin, 27 Februari 2012

Sri Mulyani Dijagokan Jadi Presiden Bank Dunia


Sri Mulyani Indrawati


JAKARTA, Mantan Menteri Keuangan pada kabinet Indonesia Bersatu jilid I Sri Mulyani Indrawati disebut-sebut sebagai salah satu calon kandidat presiden Bank Dunia menggantikan pejabat sekarang Robert Zoellick.

Dalam sebuah pemungutan suara yang digelar sebuah blog yang beralamatkan di www.worldbankpresident.org itu, Sri Mulyani memperoleh 9.536 suara atau 85 persen dari suara yang masuk sebanyak 11.198 suara.

Dalam sebuah pemungutan suara yang digelar sebuah blog yang beralamatkan di www.worldbankpresident.org itu, Sri Mulyani memperoleh 9.536 suara atau 85 persen dari suara yang masuk sebanyak 11.198 suara.

Demikian hasil pemilihan suara yang diperoleh dalam situs www.worldbankpresident.org saat dikunjungi Kompas dari Jakarta, Minggu (26/2/2012) siang.

Dalam situs ini disebutkan juga nama-nama tokoh yang dianggap layak menjadi pengganti Zoellick, antara lain Kemal Dervis asal Turki yang pernah menjadi wakil presiden Bank Dunia untuk kawasan Timur Tengah. Kemal memperoleh 1.093 suara atau diurutan kedua setelah Sri Mulyani.

Selain itu diposisi ketiga Jairam Ramesh asal India, pernah menjadi menteri untuk urusan perkotaan. Ramesh memperoleh 112 suara.

Blog ini menyuarakan keinginan mereka untuk menekan dominasi Amerika Serikat dalam setiap pemilihan presiden Bank Dunia. Atas dasar itu, mereka membuka masukan dari pengunjung situs untuk mencalonkan tokoh-tokoh mereka yang berasal dari luar Amerika Serikat. Hingga Minggu siang sudah ada sembilan tokoh yang diusulkan, termasuk di antaranya Sri Mulyani.

Blog ini sendiri dibuat sejak Januari 2005 ketika mantan presiden Bank Dunia James Wolfensohn mengumumkan pengunduran dirinya. Blog ini dibuat untuk memberikan pencerahan kepada publik dunia agar aktif mengusulkan calon presiden Bank Dunia dari negara-negara dunia ketiga.

(kompas.com)

Tidak ada komentar: