Layanan Tiket Pesawat Murah, Booking dan Cetak Sendiri Tiketnya

CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Minggu, 15 Januari 2012

Kisah Penjagal Ular Kobra

Ilustrasi ular kobra (Foto: travelindiasmart.com)
Ilustrasi ular kobra (Foto: travelindiasmart.com)
BANTUL- Susahnya mencari pekerjaan di zaman sekarang, membuat seorang pemuda di Bantul, Yogyakarta, rela melakukan pekerjaan berbahaya demi mencukupi kehidupan keluarganya.

Menjadi tukang jagal ular cobra salah satunya. Selain berbahaya dan berisiko tinggi, ternyata ular kobra juga banyak sekali manfaatnya seperti untuk penyembuhan penyakit dan bisa sebagai peluang berbisnis.

Tidak hanya bermodal keberanian dan kenekatan, profesi yang sudah lama ditekuni M Nur Santoso ini sebagai tukang jagal ular cobra di Dusun Sudimoro Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul juga butuh kecermatan dan keteliti dalam menaklukan ular-ular yang terkenal ganas dan mematikan ini.

Dengan ciri khas membengkokan tubuhnya dan menyemburkan bisa yang sangat mematikan, terus menyerang ke arah Nur saat melaksanakan tugasnya sebagai tukang jagal.

Dengan cekatan, Nur mengeluarkan satu persatu cobra dari dalam karung untuk dipotong kepalanya menggunakan kampak. Dia menceritakan, perekor ular cobra dewasa dibelinya seharga Rp12-14 ribu tergantung ukuran.

Setelah beberapa ular dipotong, proses selanjutnya memisahkan kulit dari dagingnya dan mengambil empedu ular cobra. Konon empedu ini sangat berkasiat untuk kesehatan khususnya untuk kaum laki-laki.

Dengan dibantu ibudanya, Ibu Seger, giliran sum-sum tulang ular cobra diambil secara perlahan – lahan, karena walaupun sudah dipotong ular masih bergerak.

Nur menjelaskan, dirinya hanya menerima jasa pemotongan dan melakukan pemisahan antara daging, empedu, sumsum, dan jeroan. Setiap ekor ular yang sudah bersih dihargai Rp25 – 30 ribu, nanti diolah sendiri oleh pemilik lestoran ular cobra. Selain itu kobra sangat banyak manfaatnya untuk kehatan dan penyembuhan berbagai macam penyakit.

Sementara itu, untuk kulit ular biasanya diambil sendiri oleh para pengrajin untuk dijadikan kulit tas, dompet, dan ikat pinggang. 

Sumber : www.okezone.com




Tidak ada komentar: