Layanan Tiket Pesawat Murah, Booking dan Cetak Sendiri Tiketnya

CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Selasa, 05 April 2011

Mayoritas Maskapai Indonesia Pakai Boeing 737 yang Disorot Amerika

Sekretaris Jenderal Asosiasi Maskapai Penerbangan Komersial (Indonesia National Air Carriers Association atau INACA) Tengku Burhanuddin mengatakan hampir semua maskapai menggunakan Boeing 737 seri klasik yang saat ini disorot di Amerika Serikat.

"Perusahaan penerbangan nasional kita ada yang pakai Boeing 737 klasik," tulis Tengku Burhanuddin melalui pesan pendek, Selasa (5/4). "Hampir semua maskapai di Indonesia menggunakan Boeing 737 seri klasik." Namun, Tengku Burhanuddin tidak ingat jumlahnya.

Pada Senin, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) meminta maskapai penerbangan di Amerika untuk memeriksa beberapa model lama Boeing 737. Instruksi tersebut dikeluarkan terkait keretakan di tubuh pesawat yang kemungkinan dipicu tekanan udara di kabin setelah ribuan kali lepas landas dan mendarat.

Tiga hari sebelumnya, keretakan yang tidak terdeteksi melebar menjadi lubang selebar 5 foot atau 152 sentimeter di atap pesawat milik maskapai Southwest Airlines. Akibatnya, pesawat jenis Boeing 737-300 tersebut harus mendarat di sebuah pangkalan militer.

Pengumuman dari FAA itu berlaku untuk 175 pesawat di seluruh dunia termasuk 80 pesawat yang berbasis di Amerika Serikat. Instruksi itu tidak hanya berlaku untuk model 737-300, tetapi juga model 737-400 dan 737-500. Model tersebut dirancang pada awal 1980-an dan dikenal sebagai seri klasik 737.

Menurut Tengku Burhanuddin, pemeriksaan terhadap Boeing 737 seri klasik di Indonesia tergantung kepada otoritas penerbangan Indonesia atau Kementerian Perhubungan. "Tentu dalam hal ini tergantung dari otoritas penerbangan Indonesia sejauh mana perlu seperti halnya Amerika Serikat," tulis Tengku Burhanuddin.

Mengenai permintaan FAA untuk memeriksa 175 pesawat Boeing seri klasik di dunia, Tengku Burhanuddin mengatakan, "Biasanya kalau pabrik Boeing yang meminta dan yang lebih tahu, tentu untuk pesawat tertentu bisa saja diadakan pemeriksaan."

Tidak ada komentar: